Sejarah Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

 Sejarah Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Pendahuluan


Gambar terbaik



Nabi Muhammad SAW adalah utusan terakhir Allah SWT yang membawa risalah Islam bagi seluruh umat manusia. Kelahiran beliau menjadi peristiwa penting dalam sejarah dunia, karena menjadi awal dari perjalanan dakwah yang membawa perubahan besar pada peradaban. Kisah kelahirannya sarat makna dan penuh tanda-tanda kebesaran Allah.


Latar Belakang Kelahiran


Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal (menurut pendapat yang masyhur) pada tahun 571 Masehi, yang dikenal sebagai Tahun Gajah (‘Amul Fiil). Tahun ini dinamakan demikian karena peristiwa penyerangan Ka’bah oleh pasukan bergajah yang dipimpin Abrahah dari Yaman, namun Allah menggagalkan rencana itu melalui mukjizat yang diabadikan dalam Surah Al-Fil.


Beliau lahir di kota Makkah, dari keluarga Quraisy yang terhormat. Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, wafat ketika beliau masih dalam kandungan ibunya, Aminah binti Wahab. Sehingga Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim.


Kondisi Masyarakat Arab Saat Itu


Sebelum kelahiran beliau, masyarakat Arab hidup dalam zaman yang disebut Jahiliyah. Keadaan ini ditandai dengan:


Penyembahan berhala.


Perang antar suku yang berkepanjangan.


Ketidakadilan sosial.


Penindasan terhadap perempuan.


Hilangnya nilai-nilai moral.


Kondisi inilah yang kelak diubah oleh Nabi Muhammad SAW melalui wahyu Allah.


Peristiwa Menjelang Kelahiran


Beberapa riwayat menyebutkan adanya tanda-tanda khusus menjelang kelahiran beliau, di antaranya:


Runtuhnya sebagian istana Kisra Persia dan padamnya api yang telah menyala selama ribuan tahun di Persia.


Danau Sawah mengering secara tiba-tiba.


Cahaya terang terlihat dari arah Makkah hingga istana-istana di Syam (Syiria).


Meskipun beberapa riwayat ini tidak semuanya sahih secara mutlak, ulama menyepakatinya sebagai simbol datangnya rahmat besar bagi alam semesta.


Kelahiran Nabi Muhammad SAW


Pada malam kelahiran beliau, Aminah merasakan kelapangan hati yang luar biasa. Dalam sebagian riwayat, beliau melihat cahaya yang memancar hingga menerangi istana-istana di Syam.


Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan:


Sudah terlahir dalam keadaan berkhitan (menurut sebagian riwayat).


Tali pusarnya sudah terpotong (menurut riwayat yang lemah).


Wajahnya bercahaya dan bersih.


Pemberian Nama


Beberapa hari setelah kelahiran, beliau diberi nama Muhammad oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Nama ini jarang digunakan di kalangan Arab pada masa itu. Arti “Muhammad” adalah orang yang terpuji.


Penyusuan Nabi Muhammad SAW


Dalam tradisi Arab, bayi biasanya disusui oleh perempuan dari suku Badui untuk mendapatkan kesehatan dan kefasihan bahasa. Nabi Muhammad SAW:


Pertama kali disusui oleh Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab.


Kemudian disusui oleh Halimah As-Sa’diyah dari Bani Sa’ad.


Bersama Halimah, Muhammad kecil tinggal di pedesaan hingga usia sekitar 4 tahun, mendapatkan lingkungan yang sehat dan bahasa Arab yang murni.


Makna Kelahiran Nabi Muhammad SAW


Kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadi awal dari perubahan besar bagi dunia. Allah SWT berfirman:


“Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.”

(QS. Al-Anbiya: 107)


Kelahiran beliau membawa:


Cahaya keimanan menggantikan kegelapan jahiliyah.


Persatuan menggantikan perpecahan suku.


Keadilan menggantikan penindasan.


Penutup


Kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW bukan sekadar catatan sejarah, melainkan pengingat bahwa Allah mengutus utusan terbaik di tengah situasi yang penuh kekacauan. Beliau menjadi rahmat dan teladan bagi seluruh umat manusia, hingga akhir zaman.


Sebagai umat Islam, memperingati dan mempelajari kisah kelahiran beliau adalah bentuk kecintaan, penghormatan, sekaligus penguatan iman kita terhadap risalah yang beliau bawa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary untukmu

Kisah Inspiratif Timothy: Dari Nol Hingga Sukses Besar di 2025

Kumpulan kata-kata motivasi